Senin, Agustus 16, 2010

Taufiq Ismail berujar tentang rokok


indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,Di sawah petani merokok,di pabrik pekerja merokok,di kantor pegawai merokok,di kabinet menteri merokok,di reses parlemen anggota DPR merokok,di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,hansip-bintara-perwira nongkrong merokok,di perkebunan pemetik buah kopi merokok,di perahu nelayan penjaring ikan merokok,di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na'imsangat ramah bagi perokok,tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,di ruang kepala sekolah ada guru merokok,di kampus mahasiswa merokok,di ruang kuliah dosen merokok,di rapat POMG orang tua murid merokok,di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanyaapakah ada buku tuntunan cara merokok,Di angkot Kijang penumpang merokok,di bis kota sumpek yang berdiri yang dudukorang bertanding merokok,di loket penjualan karcis orang merokok,di kereta api penuh sesak orang festival merokok,di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,di andong Yogya kusirnya merokok,sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwanakayangan para dewa-dewa bagi perokok,tapi tempat cobaan sangat beratbagi orang yang tak merokok,Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,diam-diam menguasai kita,Di pasar orang merokok,di warung Tegal pengunjung merokok,di restoran di toko buku orang merokok,di kafe di diskotik para pengunjung merokok,Bercakap-cakap kita jarak setengah metertak tertahankan asap rokok,

bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahunmenderita di kamar tidurketika melayani para suami yang bau mulutdan hidungnya mirip asbak rokok,Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumulsaling menularkan HIV-AIDS sesamanya,tapi kita tidak ketularan penyakitnya.Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknyamengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus,kita ketularan penyakitnya.Nikotin lebih jahat penularannyaketimbang HIV-AIDS,

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,Bisa ketularan kena,

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,di apotik yang antri obat merokok,di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,di ruang tunggu dokter pasien merokok,dan ada juga dokter-dokter merokok,Istirahat main tenis orang merokok,di pinggir lapangan voli orang merokok,menyandang raket badminton orang merokok,pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,panitia pertandingan balap mobil,pertandingan bulutangkis,turnamen sepakbolamengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,Di kamar kecil 12 meter kubik,sambil 'ek-'ek orang goblok merokok,di dalam lift gedung 15 tingkatdengan tak acuh orang goblok merokok,di ruang sidang ber-AC penuh,dengan cueknya,pakai dasi,orang-orang goblok merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na'imsangat ramah bagi orang perokok,tapi tempat siksa kubur hidup-hidupbagi orang yang tak merokok,Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,diam-diam menguasai kita,Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,duduk sejumlah ulama terhormat merujukkitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.Mereka ulama ahli hisap.Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.Bukan ahli hisab ilmu falak,tapi ahli hisap rokok.Di antara jari telunjuk dan jari tengah merekaterselip berhala-berhala kecil,sembilan senti panjangnya,putih warnanya,ke mana-mana dibawa dengan setia,satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,tampak kebanyakan merekamemegang rokok dengan tangan kanan,cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.Inikah gerangan pertandayang terbanyak kelompok ashabul yamiindan yang sedikit golongan ashabus syimaal?Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.Mamnu'ut tadkhiin, ya ustadz.Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.Haadzihi al ghurfati malii'atun bi mukayyafi al hawwa'i.Kalau tak tahan,Di luar itu sajalah merokok.Laa taqtuluu anfusakum.Min fadhlik, ya ustadz.25 penyakit ada dalam khamr.Khamr diharamkan.15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).Daging khinzir diharamkan.4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.Patutnya rokok diapakan?Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.Wa yuharrimu 'alayhimul khabaaith.Mohon ini direnungkan tenang-tenang,karena pada zaman Rasulullah dahulu,sudah ada alkohol,sudah ada babi,tapi belum ada rokok.Jadi ini PR untuk para ulama.Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan,jangan,Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu,yaitu ujung rokok mereka.

Kini mereka berfikir.Biarkan mereka berfikir.Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap,dan ada yang mulai terbatuk-batuk,Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.Korban penyakit rokoklebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,lebih gawat ketimbang bencana banjir,gempa bumi dan longsor,cuma setingkat di bawah korban narkoba,Pada saat sajak ini dibacakan,berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,jutaan jumlahnya,bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,diiklankan dengan indah dan cerdasnya,Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,tidak perlu ruku' dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,karena orang akan khusyuk dan fanadalam nikmat lewat upacara menyalakan apidan sesajen asap tuhan-tuhan ini,Rabbana,beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

Selasa, Juli 20, 2010

Bahaya Menunda Sholat



Bismillahirrohmanirrohiim

“Maka, datanglah sesudah mereka pengganti (yang kelak) yang menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan menemui sesesatan. Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh.” (Maryam: 59-60).

Ibnu Abbas berkata,

“Makna menyia-yiakan sholat bukanlah meninggalkannya sama sekali, tetapi mengakhirkannya dari waktu yang seharusnya.”

Imam para tabi’in, Sa’id bin Musayyib berkata, “Maksudnya adalah orang itu tidak mengerjakan sholat duhur sehingga datang waktu ashar; tidak mengerjakan ashar sehingga datang mahgrib; tidak sholat mahgrib sampai datang isya; tidak sholat isya sampai fajar menjelang; tidak sholat subuh sampai matahari terbit. Barang siapa mati dalam keadaan terus-menerus melakukan hal ini dan tidak bertobat, ALLAH menjanjikan baginya Ghayy, yaitu lembah di neraka Jahanam yang sangat dalam dasarnya lagi sangat tidak enak rasanya.”

“Maka, kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lupa akan sholatnya.” Al-Maa’uun: 4-5). Orang-orang lupa adalah orang-orang yang lalai dan meremehkan sholat.

Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang orang-orang yang lupa akan salatnya. Beliau menjawab, yaitu mengakhirkan waktunya.”

Mereka disebut orang-orang yangs holat. Namun, ketika mereka meremehkan dan mengakhirkannya dari waktu yang seharusnya, mereka diancam dengan Wail, azab yang berat.



Ada juga yang mengatakan bahwa Wail adalah sebuah lembah di neraka Jahanam, jika gunung-gunung yang ada dimasukkan ke sana niscaya akan meleleh semuanya karena sangat panasnya. Itulah tempat bagi orang-orang yang meremehkan salat dan mengakhirkannya dari waktunya. Kecuali, orang-orang yang bertobat kepada ALLAH Taala dan menyesal atas kelalaiannya.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat ALLAH. Barang siapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (Al-Munafiqun: 9).

Para mufasir menjelaskan, “Maksud mengingat ALLAH dalam ayat ini adalah sholat lima waktu. Maka, barang siapa disibukkan oleh harta perniagaannya, kehidupan dunianya, sawah ladangnya, dan anak-anaknya dari mengerjakan salat pada waktunya, maka ia termasuk orang-orang yang merugi.”

Rasulullah Saw. bersabda yang artinya, “Amal yang pertama kali dihisab padahari kiamat dari seorang hamba adalah sholatnya. Jika sholatnya baik maka telah sukses dan beruntunglah ia, sebaliknya, jika rusak, sungguh telah gagal dan merugilah ia.” (HR Tirmizi dan yang lain dari Abu Hurairah. Ia berkata, “Hasan Gharib.”)

“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan ‘Laa ilaaha illallah’ (Tiada yang berhak diibadahi selain Allah) dan mengerjakan salat serta membayar zakat. Jika mereka telah memenuhinya, maka darah dan hartanya aku lindungi kecuali dengan haknya. Adapun hisabnya maka itu kepada ALLAH.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dan, “Barang siapa menjaganya maka ia akan memiliki cahaya, bukti, dan keselamatan pada hari kiamat nanti. Sedang yang tidak menjaganya, maka tidak akan memiliki cahaya, bukti, dan keselamatan pada hari itu. Pada hari itu ia akan dikumpulkan bersama Firaun, Qarun, Haman, dan ubay bin Khalaf.”
(HR Ahmad).



Sebagian ulama berkata,

“Hanyasanya orang yang meninggalkan sholat dikumpulkan dengan empat orang itu karena ia telah menyibukkan diri dengan harta, kekuasaan, pangkat/jabatan, dan perniagaannya dari sholat.

Jika ia disibukkan dengan hartanya, ia akan dikumpulkan bersama Qarun.

Jika ia disibukkan dengan kekuasaannya, ia akan dikumpulkan dengan Firaun.

Jika ia disibukkan dengan pangkat/jabatan, ia akan dikumpulkan bersama Haman.

Dan, jika ia disibukkan dengan perniagaannya akan dikumpulkan bersama Ubay bin Khalaf, seorang pedagang yang kafir di Mekah saat itu.”

Mu’adz bin Jabal meriwayatkan, Rasulullah Saw. bersabda, “Barang siapa meninggalkan shalat wajib dengan sengaja, telah lepas darinya jaminan dari ALLAH Azza wa Jalla.” (HR Ahmad).

Umar bin Khattab berkata, “Sesungguhnya tidak ada tempat dalam Islam bagi yang menyia-nyiakan sholat.”

Umar bin Khattab meriwayatkan, telah datang seseorang kepada Rasulullah Saw. dan bertanya, “Wahai Rasulullah, amalan apakah dalam Islam yang paling dicintai oleh ALLAH Taala?”

Rasulullah menjawab,
“Sholat pada waktunya,
Barang siapa meninggalkannya, sungguh ia tidak lagi memiliki agama lagi, dan salat itu tiangnya agama.”

Kala Umar terluka karena tusukan, seseorang mengatakan,

“Anda tetap ingin mengerjakan sholat, wahai Amirul Mukminin?”

“Ya,
dan sungguh tidak ada tempat dalam Islam bagi yang menyia-nyiakan sholat,” jawabnya.

Lalu, ia pun mengerjakan sholat, meski dari lukanya mengalir darah yang cukup banyak.

Rasulullah Saw. bersabda, “Barang siapa berjumpa dengan ALLAH dalam keadaan menyia-nyiakan sholat, DIA tidak akan mempedulikan sautu kebaikan pun darinya.”

Ibnu Hazm berkata, “Tidak ada dosa yang lebih besar sesudah syirik, selain mengakhirkan sholat dari waktunya dan membunuh seorang mukmin bukan dengan haknya.”

Aun bin Abdullah berkata, “Apabila seorang hamba dimasukkan ke dalam kuburnya, ia akan ditanya tentang sholat sebagai sesuatu yang pertama kali ditanyakan.

Jika baik barulah amal-amalnya yang lain dilihat.

Sebaliknya, jika tidak, (maka) tidak ada satu amalan pun yang dilihat (dianggap tidak baik semuanya).”

Rasulullah Saw. bersabda,

“Apabila seorang hamba mengerjakan sholat di awal waktu, sholat itu –ia memiliki cahaya– akan naik ke langit sehingga sampai ke Arsy, lalu memohonkan ampunan bagi orang yang telah mengerjakannya, begitu seterusnya sampai hari kiamat.

sholat itu berkata, ‘Semoga ALLAH menjagamu sebagaimana kamu telah menjagaku.’

Dan, apabila seorang hamba mengerjakan sholat bukan pada waktunya, sholat itu–ia memiliki kegelapan–akan naik ke langit. Sesampainya di sana ia akan dilipat seperti dilipatnya kain yang usang, lalu dipukulkan ke wajah orang yang telah mengerjakannya.

sholat itu berkata, ‘Semoga ALLAH menyia-nyiakanmu sebagaimana kamu telah menyia-nyiakanku’.”

Rasulullah Saw. bersabda,

“Ada tiga orang yang sholatnya tidak diterima oleh sholat:

1 .Seseorang yang memimpin suatu kaum padahal kaum itu membencinya;

2. Seseorang yang mengerjakan sholat ketika telah lewat waktunya; dan

3. Seseorang yang memperbudak orang yang memerdekakan diri.”

(HR Abu Dawud dari Abdullah bin Amru bin Ash).

Rasulullah Saw. juga bersabda,

"Barang siapa menjamak dua sholat tanpa ada uzur, sungguh ia telah memasuki pintu terbesar di antara pintu-pintu dosa besar.”

Dalam sebuah hadis yang lain disebutkan, “Sesungguhnya orang yang selalu menjaga sholat wajib niscaya akan dikaruniai oleh ALLAH SWT dengan lima karamah: (antara lain)

ditepis darinya kesempitan hidup,
dijauhkan ia dari azab kubur,
diterimakan kepadanya cacatan amalnya dengan tangan kanan,
ia akan melewati shirath seperti kilat yang menyambar,
dan akan masuk surga tanpa hisab.

Sebaliknya, orang yang menyia-nyiakannya niscaya akan dihukum oleh ALLAH dengan empat belas (14) hukuman: lima di dunia, tiga ketika mati, tiga di alam kubur, dan tiga lagi ketika keluar dari kubur.

Kelima hukuman di dunia antara lain adalah:

Barokah dicabut dari hidupnya,
Tanda sebagai orang saleh dihapus dari wajahnya,
Semua amalan yang dikerjakannya tidak akan diberi pahala oleh ALLAH,
Doanya tidak akan diangkat ke langit,
Dan dia tidak akan mendapat bagian dari doanya orang-orang saleh.

Hukuman yang menimpanya ketika mati diantaranya adalah:
Dia akan mati dalam kehinaan,
Dia akan mati dalam kelaparan,
Dan dia akan mati dalam kehausan, Meskipun ia diberi minum air seluruh lautan dunia, semua itu tidak mampu menghilangkan dahaganya.

Hukuman yang menimpanya dikubur antara lain adalah:
Kuburnya menyempit sehingga tulang-tulangnya remuk tak karuan,
Dinyalakan di sana api yang membara siang-malam,
Ia dihidangkan kepada seekor ular yang bernama As-Suja al-Aqra, yang kedua bola matanya dari api, kuku-kukunya dari besi, dan panjang tiap kuku itu sejauh perjalanan satu hari.
Ular itu terus-menerus melukai si mayit sambil berkata,

‘Akulah As-Suja al-Aqra!’ Seruannya bagaikan gemuruh halilintar,

‘Aku diperintah oleh RABB ku untuk memukulmu atas kelakuanmu yang menunda-nunda sholat subuh sampai terbit matahari,

juga atas salat dzuhur yang kau tunda-tunda sampai masuk waktu ashar,

juga atas ashar yang kau tunda-tunda sampai mahgrib,

juga atas mahgrib yang kau tunda-tunda sampai isya,

dan atas isya yang kau tunda-tunda sampai subuh.’

Setiap kali ular itu memukulnya, ia terjerembab ke bumi selama 70 hasta.

Demikian keadaannya sampai datangnya hari kiamat nanti.

Adapun hukuman yang menimpanya sekeluarnya dari kubur pada hari kiamat adalah hisab yang berat, kemurkaan RABB, dan masuk ke neraka.”

Dikisahkan, seseorang dari kalangan salaf turut menguburkan saudara perempuannya yang mati. Tanpa ia sadari sebuah kantong berisi harta yang ia bawa jatuh dan turut terkubur.

Begitu pula dengan mereka yang hadir, tidak satu pun menyadarinya. Sepulang darinya, barulah ia sadar.

Maka, ia kembali ke makam dan ketika semua orang telah pulang ke tempat masing-masing ia bongkar kembali makam saudaranya itu.

Dan ia pun terkejut begitu melihat api yang menyala-nyala dari dalam makam.

Serta merta ia kembalikan tanah galian, dan pulang sambil bercucuran air mata.

Mendapati ibunya, ia bertanya,

“Duhai Ibunda, gerangan apakah yang telah dilakukan oleh saudara perempuanku?”

“Mengapa kau menanyakan,anakku?” ibunya balik bertanya.

Ia pun menjawab,

“Bunda, sungguh aku melihat kuburnya dipenuhi kobaran api.”

Lalu, ibunya menangis dan berkata,

“Wahai anakku, dulu saudara perempuanmu terbiasa meremehkan dan mengakhirkan sholat dari waktunya.”

Ini adalah keadaan mereka yang mengakhirkan sholat dari waktunya. Lalu, bagaimanakah dengan mereka yang tidak mengerjakannya?

Marilah kita memohon pertolongan kepada ALLAH agar kita,keluarga kita, saaudara2 & para teman2 kita selalu diberikan HIDAYAH agar dapat menjaga sholat pada waktunya. Sesungguhnya ALLAH Maha Pemurah lagi Maha Mulia.


Sumber: Al-Kabaair, Syamsuddin Muhammad bin Utsman bin Qaimaz at-Turkmani al-Fariqi ad-Dimasyqi asy-Syafii

Renungan Untuk Para Ikhwan dan Akhwat


Assalamualaikum Warahmatullahi wabbarokatuh...

Afwan jika artikel yg saya upload ini sedikit berbeda, ini berdasarkan penelitian, pengamatan serta pengalaman yg saya alami beberapa bulan kebelakang dan mungkin juga ukhti2 di luar sana juga pernah merasakan taa'ruf, inilah ungkapan saya para akhwat dan mungkin sdkit ungkpan yg sejujur2nya dan saya pun dsini tidak sedang mencampuri urusan orang lain, hanya ingin memposisikan diri sebagai seorang saudara.. yang wajib hukumnya untuk mengingatkan saudaranya yang mungkin...salah langkah.

Bila saya salah, atau artikel ini tak berkenan, mohon maaf. Itu saatnya saya untuk dikritisi. Saya ingin bicara atas nama wanita, terlebih para akhwat tolong untuk para ikhwan (atau yang merasa sebagai muslim).

Wanita adalah makhluk yang sempit akal dan mudah terbawa emosi. Terlepas bahwa saya tidak suka pernyataan tersebut, tetapi itulah fakta. Sangat mudah membuat wanita bermimpi. Tolong, berhentilah memberi angan-angan kepada kami. Mungkin kami akan melengos kalau disapa. Atau membuang muka kalau dipuji. Namun, jujur saja, ada perasaan bangga. Bukan suka pada antum (mungkin) namun suka karena diperhatikan "lebih".



Diantara kami, ada golongan Maryam yang pandai menjaga diri. Tetapi tidak semua kami mempunyai hati suci. Jangan antum tawarkan sebuah ikatan bernama ta'aruf bila antum benar-benar belum siap akan konsekuensinya. Sebuah ikatan ilegal yang bisa jadi berumur tak cuma dalam hitungan bulan tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan akan dilegalkan.

Tolong, pahami arti cinta seperti pemahaman Umar Al Faruq: seperti induk kuda yang melangkah hati-hati karena takut menginjak anaknya (afwan, bener ini ya riwayatnya?). Bukan mengajak kami ke bibir neraka. Dengan SMS-SMS mesra, telepon sayang, hadiah-hadiah ungkapan cinta dan kunjungan pemantapan yang dibungkus sebuah label: ta'aruf.

Tolong, kami hanya ingin menjaga diri . Menjaga amal kami tetap tertuju pada-NYA.Karena janji Allah itu pasti. Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki baik.

Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu! Jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu! Jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu! Jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu! Jangan ajak hati kami berzina dengan ber-dua-an denganmu! Ada beda persahabatan sebagai saudara, dengan hati yang sudah terjangkiti virus. Beda itu bernama "rasa" dan "pemaknaan"

Bukan, bukan seperti itu yang dicontohkan Rasulullah! Antum memang bukan Mush'ab. Antum juga tak sekualitas Yusuf as. Tetapi antum bukan Arjuna dan tak perlu berlagak seperti Casanova karena Islam sudah punya jalan keluar yang indah. Segeralah menikah atau jauhi wanita dengan puasa!

saudariku....sahabatku...
ukhty muslimah....,,,,

sungguhpun taaruf bukanlah sebuah permainan....bukan sekedar coba-coba...bukan sekedar perkiraan...
"hmm..siapa tau cocok..."
"hmm...siapa tau jodoh..."
"siapa tau..."siapa tau...'
atau bahkan..." Hmm....lumayanlah...buat hepi-hepian...???????"
astaghfirullah....

sungguh...Taaruf itu bukanlah sebuah keisengan seperti itu....!!!!

bagaimana mungkin SATU-SATUNYA JALAN YANG DIHALALKAN OLEH ALLAH...OLEH ISLAM..adalah sebuah permainan iseng...permainan coba-coba...sebuah kesenangan terselubung...??????

bagaimana mungkin suatu upaya untuk menghindari PACARAN...justru tanpa disadari masuk dalam PACARAN tersebut...



bagaimana mungkin sebuah upaya untuk membuahkan suatu yang suci...suatu ikatan yang mahal harganya...sebuah perjanjian agung yakni PERNIKAHAN adalah sebuah lelucon yang bisa dilakukan dengan siapa saja...siapa saja yang mau...siapa saja yang ada...atau sebuah iseng-iseng berhadiah...???????????????

dengan perkataan...
"coba ah...sama dia...siapa tau...hehehe..???????!!!!!!!"

TAARUF BUKAN HAL-HAL REMEH TEMEH SEPERTI ITU....!!!!!!!
TAARUF ITU SUNGGUH SUCI...!!!

sungguh bukan hak saya untuk berkata demikian sebenarnya...
saya bukan siapa-siapa...bahkan saya adalah orang yang sangat sangat awam dengan masalah ini....

tapi...sungguh miris hati saya ketika melihat realita...taaruf seakan jadi sebuah solusi atau jalan lain karena tidak boleh pacaran...!!!
akibatnya...??? taaruf tiada bedanya dengan pacaran...???
lalu...??? taaruf adalah pacaran hanya dibungkus dengan "selimut Islami..."????????

jika pacaran yang dibicarakan adalah...(hmm..mungkin ..^^)
"sayang...ketemuan yuk..."

jika taaruf...
"ukhty...sholat tahajud dulu...??????????"

jika pacaran mengungkapkan perasaan dengan
"sayang...aku cinta kamu..."

taaruf ...??
"ukhty...sungguh hati ini mencintaimu karena Allah...????"

sms-sms penuh perhatian...tiap hari...tiap jam...
telepon-telepon mengobrol kehidupan sehari-hari...
chatting..???
YANG DIBICARAKAN...??????? hmm..tidak jauh beda...!!!

kiranya semuanya telah tahu...
bahwa wanita adalah fitnah terbesar bagi seorang laki-laki...

namun...saya wanita...dan ukhty pun wanita...
tapi kita juga tau...bahwa perhatian laki-laki...kasih sayangnya...sikap melindunginya...kesetiaannya adalah cobaan yang tidak kalah hebatnya bagi seorang wanita...

mungkin kami para akhwat pada awalnya akan berkata...
"iih...iseng bgt sih..."
"nyebelin..."
"ganjen..."
"Nakal..."
"ngapain sih ngajak-ngajak taarufan nggak jelas.."

TAPI....kita semua juga tau....

cinta itu tumbuh karena terbiasa...

terbiasa dekat...
terbiasa ada...
terbiasa bersama...
terbiasa berantem..hhe..^^
terbiasa saling menyapa...
terbiasa diberi perhatian...
terbiasa saling mengobrol...hmm...

cinta itu teramat bening...
saat ini tiada apapun...namun perlahan...tanpa kita sadari...dia sudah menjalar ke seluruh bagian jiwa kita,,,menguasai kita...

awalnya mungkin kita akan merasa sebal dengan kehadirannya...
terganggu oleh sms-sms isengnya....
terganggu oleh pertanyaan-pertanyaan anehnya....

namun...tanpa kita sadari...
saat ia tiada...
saat sms tak kunjung tiba...
saat telepon tak berdering lama....????
akan ada perasaan kehilangan....
setiap saat melihat ke HP...menunggu deringnya...
setiap saat melongok ke komputer...menunggu onlinenya.....

dan itukah...??? itukah saudariku....??? yang dinamakan dengan..."MENCINTAI KARENA ALLAH...???"
itukah...????
itukah....?????????

ya akhi...para ikhwan....
sungguh hati wanita ini lemah....
hati wanita itu mudah terjangkiti virus....

dan bagaimana jika kita telah jatuh cinta...
bagaimana ternyata hati kita sudah saling merindu...menginnginkan adanya kebersamaan...
merindukan adanya kasih yang tanpa akhir...
sementara....KITA BELUM HALAL....!!!!!! DAN MUNGKIN KITA TIDAK AKAN PERNAH JADI HALAL....!!!!!!

sanggupkah engkau pertanggungjawabkan sms-sms mesramu...???
sangggupkah engkau pertanggungjawabkan telepon mesramu...???
sanggupkah engkau pertanggungjawabkan tangis kami karena mulai merindukanmu...??? mulai berharap padamu...???

Tolong, kami hanya ingin menjaga diri . Menjaga amal kami tetap tertuju pada-NYA.Karena janji Allah itu pasti. Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki baik.

Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu! Jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu! Jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu! Jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu! Jangan ajak hati kami berzina dengan ber-dua-an denganmu!



ya akhi....ikhwan...calon pemimpin kami di masa depan....
jika engkau benar-benar serius...mengapa engkau hanya bersembunyi dibalik internetmu...???
bersembunyi dibalik HPmu...???
bersembunyi dalam kata-katamu...????????

kita sudah lelah dengan semua itu...
sungguhpun kita tidak mengharapkan seorang laki-laki BERMENTAL TEMPE...
yang hanya berani di dunia maya...
yang hanya berani di dunia sms...

dan yang lari dari tanggungjawab setelah merasa tidak cocok....

jika engkau memang sungguh serius...
DATANGLAH PADA ORANGTUA KAMI...!!!
JAWAB PERTANYAAN KAMI DENGAN LANTANG...!! DIHADAPAN KAMI...!!!!
JAWAB PERTANYAAN KAMI SECARA LANGSUNG....!!!!

kami wanita ingin pemimpin yang berani....
kami wanita yang ingin menjaga diri...
kami wanita yang tidak ingin diberi harapan palsu...janji gombal....
kami wanita yang ingin laki-laki yang halal.....
DENGARLAH AKHI...KAMI WANITA YANG BERBEDA...!!!!!!

PERNIKAHAN ADALAH KESUCIAN....
DAN JALAN MENUJU PERNIKAHAN TENTUNYA HARUS SESUCI PERNIKAHAN ITU PULA...!!!

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.

Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu.

Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat.

Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu. Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.

Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku.

Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku. Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga….

ATAS NAMA TAARUF...???

MUNGKIN SALAH SEORANG LAKI-LAKI AKAN BERTANYA..." mengapa wanita begitu selektif memilih orang yang akan taaruf.."
maka...
wanita akan menjawab..

suami kami nanti kelak akan menjadi pemimpin kami...
akan kami layani kebutuhannya....
akan kami tunggu kehadirannya...
akan kami berikan jiwa kami...raga kami....
bagaimana mungkin kami lalai dalam memilih calon suami...meski hanya dalam rangka taaruf...??

suami kami nanti akan menjadi pembimbing agama kami...penjaga kami...pelindung kami...
bagaimana mungkin kami akan gegabah dalam menentukan pilihan...meski hanya sebatas tukaran biodata..??

mentaati suami kami adalah salah satu jalan kami ke surga...
ketaatan pada suami adalah lambang kesholihan kami....
bagaimana mungkin kami akan cepat memutuskan siapa pilihan kami meski hanya sebatas kata..."baik saya setuju...taarufan..."

ya akhi....saudaraku...para ikhwan....
JANGAN TAWARKAN KEISENGAN ATAS NAMA TAARUF PADA KAMI...!!!!!
KETAHUILAH...KAMI ADALAH WANITA YANG BERBEDA...!!!!!

Wassalam..

(di ambil dari bebrapa sumber terkait..)

Di copas dari fb ukhti yuliana pendamba syurga

Jumat, Mei 14, 2010

Mario Teguh Mod On


Sahabat Indonesia yang super,
yang sedang menjadikan kehidupannya damai dan bertenaga.

Adik-adik dan anak-anak saya yang hatinya baik,
yang sedang mempelajari cara-cara terbaik untuk membangun kehidupan yang besar dan berwenang.

Mudah-mudahan sapa saya di Kamis malam yang khidmat ini menemui Anda dalam kesehatan dan kegembiraan bersama keluarga dan kerabat terkasih.

Berikut adalah Golden Moment (foto dengan Super Point) yang saya siapkan bagi penikmatan di ruang keluarga MTSC yang ramah dan saling mendoakan bagi kebaikan satu sama lain ini.

Karena pentingnya nilai dari bahasan mengenai keikhlasan dan rinci-nya Super Note yang melengkapi Golden Moment ini, saya langsung mulai saja ya?

Please kindly enjoy, absorb, and apply.

………..

Mario Teguh Golden Moment
HIDUPLAH SEBAGAI JIWA YANG IKHLAS

………..



“Setiap jiwa adalah jiwa kecintaan Tuhan
yang diturunkan ke alam kehidupan raga sebagai manusia
yang bertugas mewujudkan kemuliaan dari jiwanya
untuk mengindahkan kehidupan sesamanya
bagi keindahan hidupnya di surga.

Dan jiwa yang mampu memimpin dirinya sendiri
untuk keluar dari kekhawatiran, ketidak-tegasan,
penundaan, dan kemalasan,
memiliki semua potensi untuk memindahkan gunung.

Karena sesungguhnya,
kekuatan setiap jiwa dijamin oleh Sang Pencipta.

Maka marilah kita ingat kembali
pesan yang disampaikan pada hari kelahiran kita ...

Hiduplah sebagai jiwa yang ikhlas.”

Mario Teguh

………..

Sahabat saya yang baik hatinya,

Tidak mungkin jiwa yang bertanya-tanya tentang haknya untuk hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan, tidak diberikan petunjuk.

Petunjuk itu telah diturunkan dalam pemberitahuan yang isinya tak mungkin ditemukan dalam karangan manusia, dan sebagian lagi ditempelkan pada penciptaan di alam ini – agar kita bebas mengamatinya.

Tetapi, tidak sedikit orang yang membutuhkan penyelamatan, adalah justru orang-orang yang mempersulit bantuan bagi kebaikannya sendiri.

Ada orang yang sudah diberikan kecerdasan untuk mengerti nasehat baik, tetapi hatinya yang pekat dengan keluhan – membuatnya segera bertanya:

Tapi khan nggak mudah Pak?
Itu khan teori?
Khan melakukannya nggak semudah mengatakannya?
Apakah Bapak sudah membuktikan?
Kalau orang susah seperti saya apa bisa?
Bapak belum pernah miskin kaya' saya ya?

Dan yang memilukan hati, adalah orang yang hidupnya masih belum mudah dan sedang terpinggirkan, tetapi saat mendengar nasehat baik yang bisa digunakannya untuk memperbaiki kehidupan, dia menyeletuk:

Ah … biasa aja tuh …

………..

Padahal, …
jika mereka memperhatikan,
jika kita memperhatikan,
jika jiwa ini memperhatikan …

Ikhlas adalah seutuhnya menerima Tuhan dengan semua kebenaran-Nya.

Kebenaran Tuhan adalah untuk kemuliaan kita, dalam kehidupan di dunia dan dalam kehidupan setelah kehidupan ini.

Maka, ….

Jiwa yang menerima Tuhan dengan seutuhnya sebagai pemimpin kehidupannya, akan dibenarkan kehidupannya dengan cara-cara yang indah.

Tetapi jiwa yang pelik dan ketil berhitung dalam keputusan yang tarik-ulur dalam menjadikan Tuhan sebagai pemimpin kehidupannya,
dan kadang-kadang mencoba perhitungan akal-akalan untuk menyiasati kewenangan Tuhan mengenai nasibnya,
akan tetap dibenarkan kehidupannya – tetapi dengan cara-cara yang tidak akan disukainya.

Sesungguhnya, …

Keikhlasan adalah gerbang keemasan yang memisahkan kehidupan yang bebannya harus kita pikul sendiri dan kehidupan yang bebannya dipukul bersama Tuhan.

Dengannya, inilah jawaban bagi dia yang bertanya,

Apakah ikhlas itu?

Ikhlas adalah seutuhnya menerima Tuhan dengan semua kebenaran-Nya.

Bagaimana caranya untuk ikhlas?

Terimalah Tuhan dengan seutuhnya, bersama semua kebenaran-Nya.

Tetapi mengapakah ikhlas itu sulit?

Karena engkau memilih mempertahankan kebiasaan dan kesenangan mu yang tak akan memperkuat dan memuliakanmu, daripada memilih pikiran, sikap, dan perilaku yang ditetapkan oleh Tuhan sebagai jalan lurus menuju kedamaian dan kesejahteraanmu.

Apakah jaminannya bahwa hidup saya akan baik, jika saya ikhlas?

Tidak ada jaminan untuk keikhlasan, karena jaminan itu tidak diperlukan.
Yang ada adalah bukti, bahwa kurangnya keikhlasanmu telah melemahkan hidupmu.
Apakah kegelisahan hatimu tidak cukup menjadi bukti bahwa tidak ada kedamaian di luar keikhlasan?

………..


Dan sesungguhnya kita diberikan kemampuan berpikir,

untuk memilih yang memuliakan kita tanpa harus diperingatkan dengan rasa malu,
untuk mendahulukan yang harus dilakukan,
untuk meninggalkan yang tidak memuliakan,
untuk melakukan yang mudah saat ia masih mudah,
untuk memulai karena harus selesai,
dan untuk mencintai kebaikan karena hanya kebaikan yang membaikkan.

Janganlah kita akhirnya melakukan yang sudah lama dilakukan oleh mereka yang ikhlas.

………..


Sahabat saya yang baik hatinya,
yang kedamaian hatinya sangat diperhatikan oleh Tuhan

Marilah kita ikhlaskan diri untuk menjadi pribadi yang dekat dan taat kepada Tuhan; dan hidup dengan pikiran, sikap, dan perilaku yang menjadikan kita bermanfaat bagi kebahagiaan sesama.

Marilah kita memasuki gerbang keikhlasan jiwa,
yang menghubungkan kehidupan kita hari ini dengan padang rumput hijau di halaman taman pemuliaan hidup, yang namanya kebahagiaan itu.

Marilah kita mengindahkan wajah jiwa kita,
untuk bersama duduk-duduk,
atau berbaring di atas permadani rumput hijau,
yang sejuk dan lembut,
yang harum dengan aroma melati dan mawar,
yang akarnya dikayakan oleh kelembaban air suci,
dari aliran parit-parit kecil yang bening dan sesetia cermin permukaannya,
yang gemerciknya mengalunkan kidung kedamaian,
yang memantulkan keindahan biru dari langit yang lembut,
yang menggantung sebagai atap yang melindungi,
dengan kedalaman yang tak tertembus pandangan,
yang diterangi oleh sinar cemerlang yang tak menyilaukan,
yang menenggelamkan jiwa dalam alun mimpi yang setengah menidurkan,
dan yang menegakkan kesadaran dalam semedi yang agung.

Maha Indah Tuhan dalam kelembutan pemeliharaan-Nya.

Yang menjadikanku utuh dan cukup karena kebersamaanku dengan-Nya.

Engkau Tuhanku.

Aku ber-Tuhan.
Aku berterima kasih karena Kau ijinkan aku mengatakan, bahwa ...
Aku memiliki Tuhan.

Engkau lah yang memiliki semua,
maka sesungguhnya aku tak membutuhkan apa pun.

Aku hanya membutuhkan-Mu.
Karena, jika aku memiliki-Mu, aku memiliki semua.

Tuhan ku,
... amat dalam kecintaan ku kepada Mu
aku memohon ... dalam kerinduan ku untuk kelembutan kasih sayang Mu

... kasihilah aku.

... damaikanlah hatiku, indahkanlah wajahku, merdukanlah suaraku,
indahkanlah cara-caraku, baikkanlah hati sesamaku kepada ku,
kuatkanlah aku, mudahkanlah urusanku, baikkanlah rizki ku,
dan bahagiakanlah keluarga ku ...

Amien ...

...........


Duh …
seandainya pikiran ini tak dibatasi oleh bahasa …
alangkah indahnya kehidupan bagi jiwa yang bisa mengerti surga sebelum memasuki surga …

Sesungguhnya …
Tuhan tidak pernah menjadikan satu bahasa cukup untuk menggambarkan keindahan kehidupan bagi jiwa yang ikhlas,
agar kita meramahkan diri dalam mempelajari kelebihan sesama,
agar kita menerima perbedaan sebagai pengindah keberadaan,
dan semuanya itu …
agar kita menemukan cara untuk mengerti keindahan surga,
yaitu keindahan kehidupan bagi jiwa yang ikhlas.

Surga adalah keindahan kehidupan bagi jiwa yang ikhlas.

Maha Agung Tuhan dalam semua kebenaran-Nya.

………..


Sahabat saya yang hatinya dalam pemeliharaan Tuhan,

Berikut adalah dialog yang sering terjadi antara saya,
dengan jiwa saya:

………..


Jiwaku, … walaupun engkau dan aku ini – satu,
ini yang kuminta dari mu;

Wahai jiwaku, ikhlaslah.

Engkau dan aku berhak bagi keindahan hidup yang menjadi hak bagi jiwa yang ikhlas.

Maka, marilah kita berhenti hanya bertanya, tanpa bersungguh-sungguh mencoba.

Marilah kita berhenti mengharuskan Tuhan memenuhi syarat keraguan hati kita, sebelum kita ikhlas berupaya.

Marilah kita berhenti mensyaratkan semuanya mudah, sebelum kita bersedia berupaya.

Marilah kita berhenti meminta jaminan bahwa upaya kita akan dihargai oleh Tuhan, karena jaminan itu adalah kepastian bagi yang ikhlas.

Marilah kita berhenti menyalahkan Tuhan atas kelemahan-kelemahan kita, karena banyak orang yang tak sekuat kita – yang berhasil karena keikhlasannya.

Dan ini yang harus kita tetapkan sebagai kekuatan di hati kita, …

Agar kita memulai semua perjalanan menuju keberhasilan kita dari mana pun kita berada,
dengan modal apa pun yang sudah ada pada kita,
dan dengan sesegera mungkin,
dengan ketulusan dalam bekerja,
dan dengan keberserahan dalam menanti hasil dari upaya kita.

Bukankah kita mengetahui bahwa Tuhan Maha Perkasa dan Maha Kaya?

Maka terimalah ini dengan hatimu yang damai,
bahwa jika Tuhan cukup kau bahagiakan dengan kesungguhanmu,
Tuhan akan mencukupkan sekecil-kecil kekuatanmu,
untuk menyelesaikan sebesar-besar tugasmu.

Maha Besar Tuhan dalam kasih-sayang-Nya,
yang sangat mengasihi jiwa yang ikhlas.

Itu sebabnya, …
pribadi yang ikhlas - tampil lebih besar dari ukuran kemanusiannya,
dengan dia mudah melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh seribu orang,
yang mampu melihat yang tak terlihat,
yang bisa mendengar yang tak tersuarakan,
dan yang membatalkan peperangan hanya dengan menyentuh hati.

Jiwa yang ikhlas adalah jiwa yang sakti.

Itu sebabnya,
jiwa yang mampu memimpin dirinya sendiri
untuk keluar dari kekhawatiran, ketidak-tegasan,
penundaan, dan kemalasan,
memiliki semua potensi untuk memindahkan gunung.

Karena, jiwa yang ikhlas adalah jiwa yang sakti.

Tuhan mensaktikan jiwa-jiwa yang dikasihi-Nya.

………..


Sahabat saya yang mulia hatinya,

Ijinkanlah saya mencoba menyimpulkan, bahwa Anda tidak mungkin tidak ada dalam daftar jiwa-jiwa yang bersungguh-sungguh memuliakan kehidupannya, jika Anda tetap membaca sampai bait ini.

Hanya jiwa yang baik, yang mengenali upaya-upaya yang meminta ijin untuk membaikkan kehidupan.

Saya sangat terharu dan berhutang atas kebaikan hati Anda, dalam menghadiahkan diri bagi kebaikan sesama di ruang keluarga kita yang ramah dan santun ini.

Mudah-mudahan Tuhan segera membuka pintu-pintu rahmat di langit, agar tercurahkan rezeki yang menyejahterakan dan membahagiakan Anda dan keluarga tercinta.

Mudah-mudahan Tuhan menjadikan hari-hari libur yang indah ini sebagai masa penjernihan pikiran kita, masa pembeningan hati kita, dan masa pengindahan perilaku kita, agar kita bisa menjadi jiwa-jiwa ikhlas yang dicintai-Nya.

Sampai kita bertemu suatu ketika nanti ya?, agar kita bisa berlatih menggunakan kesantunan pergaulan dari jiwa-jiwa yang sudah dibangunkan rumah-rumah indahnya di surga.

Mohon disampaikan salam sayang untuk keluarga Anda terkasih, dari Ibu Linna dan saya.

Loving you all as always,

ini aku ambil dari Mario Teguh Golden Point (http://www.facebook.com/pages/Mario-Teguh/52472954880)

Kamis, Februari 11, 2010

Ini Lho Pacaran Yang Berpahala


Insya Alloh,,Kanda Segera Datang Wahai Adinda…

Wa’alaikumsalam warohmatullohi wabarookaatuh

Alhamdulillah kanda di sini dalam keadaan sehat wal ‘afiat, tak kurang suatu apa. Kanda senantiasa bersyukur kepada Yang Maha Kuasa, akan karunia-karunia yang dilimpahkan-Nya kepada kanda.

Telah kanda terima surat adinda beberapa hari yang lalu, sungguh hati ini trenyuh membacanya.
Betapa sucimu niatan hatimu tuk menjalankan sunnah Rasul-Nya, serta menunaikan separuh agamamu, melalui sebuah ikatan yang sangat sakral, sebuah ikatan yang disebut dalam Al-Qur’an dengan mitsaaqan ghaliidza. Niatanmu sungguh mulia wahai adinda….

Adinda,, aku pun sebenarnya merasakan seperti yang engkau alami saat ini,,,
Sudah berapa kali ibuku bertanya kepadaku,”Nak, kapan kamu menikah? Ibu sudah pengin punya mantu lagi. Terakhir keluarga kita bikin syukuran besar, kan waktu kakakmu menikah sembilan tahun yang lalu, ibu sudah pengin punya cucu yang lucu-lucu, banyak tingkahnya.” Ditanya begitu paling aku cuma senyum-senyum,, ya senyum yang menyimpan kegalauan…

Teman-temanku pun sering nyindir-nyindir,”Wah, kamu naik motornya masih sendirian aja sich? Pantesan jok belakangnya awet!!”Ah,,nakal sekali mereka godain aku,,
Atau bahkan pernah suatu ketika aku diminta ngisi pengajian ibu-ibu dan para akhwat,,aku cuma njawab, “Maaf pak, saya punyanya SIM C belum punya SIM A,, Surat Izin Mengajari Akhwat” Bapak itu tertawa….

Adinda,, itulah perasaanku sebagaimana yang engkau rasakan,,namun adakah dirimu siap menerima segala kekuranganku? Aku bukanlah orang kaya, juga bukan orang yang memiliki kedudukan tinggi, ilmu agamaku pas-pasan bahkan minim. Segala kekurangan yang kumiliki apakah engkau siap menerimanya?

Adinda, aku tak menjanjikan janji-janji duniawi kepadamu, emas aku tak punya, permata aku tiada, pekerjaanku tidak tetap, tapi aku yakin bahwa Alloh akan menolong hamba-Nya yang berusaha menjalankan perintah-Nya…kanda yakin akan janji-Nya;

…Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. Ath-thalaq : 2-3)

Tak perlu muluk-muluk sebenarnya yang ku pinta darimu, aku teringat akan hadits Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam :

“Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, atau karena agamanya. Akan tetapi, pilihlah berdasarkan karena agamanya agar dirimu selamat.” (HR. Bukhari Muslim)

Atau dalam sabdanya :

“Sesungguhnya termasuk ciri wanita yang membawa berkah, yaitu mudah dilamar, murah maharnya, dan subur peranakannya.”(HR Ahmad, 23338 (CD) dari Aisyah)

Membaca hadits ini aku jadi teringat seorang kawan akrabku yang baru nikah dua bulanan yang lalu, mulai proses tukar biodata, ta’aruf, nadzor sampai akad nikah memakan waktu sebulan, selain itu anggaran untuk maharnya cuma 400 ribu, ya hanya 400 ribu saja, subhanalloh, tapi ya jalan juga,,,luar biasa. Baarokallohu laka Wabaaroka ‘alaika wa Jama’a Bainakumaa Fii Khoir,,,Amiin

Juga beliau bersabda :
“Sebaik-baik istri yaitu yang menyenangkanmu ketika kamu lihat, taat kepadamu ketika kamu suruh, serta menjaga dirinya dan hartamu ketika kamu pergi.” (HR. Thabrani, dari Abdullah bin Salam)

Adinda, aku tak mengharap engkau harus orang kaya, karena aku sadar bahwa aku bukan orang kaya, kaya atau miskin bagiku bukan problema,,,

Adinda, aku tak mengharap engkau harus seorang hafidzoh, hafal Al-Qur’an, karena aku menyadari bahwa aku belum hafal Al-Qur’an, semoga kita bisa sama-sama menghafalnya, setelah ikatan suci itu terwujud,,,aku menghafal engkau yang menyimak, engkau yang menghafal aku yang menyimak,, ah, alangkah bahagianya,,

Adinda, aku tak mengharuskan engkau orang yang cantik, apalah artinya cantik tapi tidak taat, apalah artinya kecantikan jika tak diiringi dengan ketakwaan, apalah artinya penampilan jika hatinya rusak,,,
Adinda aku tak mengharap engkau adalah sempurna segala-galanya, karena masing-masing orang pasti memiliki kekurangan,,,,

Aku mengharapkan ketentraman setelah pernikahan, ada yang bisa diajak curhat, diajak berbagi cerita, dan keceriaan… yang itu semua boleh dilakukan setelah aku mengucapkan “Saya terima nikahnya Fulanah binti Fulan dengan maskawin berupa …..sebesar…..),,,Sebelum ini kuucapkan, maka antara aku dan engkau ada “tembok besar” yang menghalangi kita bertemu,,,,

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. 30:21)

Adinda, inilah yang bisa ku tulis sebagai jawaban suratmu tempo hari, semoga Alloh senantiasa memberi kesabaran kepada kita, menudahkan jalan untuk mengikuti sunnah-Nya, tak usahlah kita tempuh jalan-jalan syetan melalui, “senyuman”, “sapaan”, “salaman”, “pacaran”, TTM (Ta’aruf Tapi Mesra), atau istilah-istilah lainnya..

Adinda, siapapun engkau, Alloh pasti pilihkan yang terbaik untukku, insya Alloh tinggal menunggu waktu,,
Dariku yang menantikanmu,,,,

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarookaatuh

NB : haturkan salam ta’zimku kepada bapak ibumu, calon mertuaku, insya Alloh bulan depan aku silaturrahmi ke rumahmu……………………………………………………………

NB-nya BO’OOONK DIIIIII’NK, JANGAN PERCAYA,,,

ini tak ambil dari catatan Farhan Mubarok Al-andunis temen fb moga manfaat