Kamis, Februari 11, 2010

Ini Lho Pacaran Yang Berpahala


Insya Alloh,,Kanda Segera Datang Wahai Adinda…

Wa’alaikumsalam warohmatullohi wabarookaatuh

Alhamdulillah kanda di sini dalam keadaan sehat wal ‘afiat, tak kurang suatu apa. Kanda senantiasa bersyukur kepada Yang Maha Kuasa, akan karunia-karunia yang dilimpahkan-Nya kepada kanda.

Telah kanda terima surat adinda beberapa hari yang lalu, sungguh hati ini trenyuh membacanya.
Betapa sucimu niatan hatimu tuk menjalankan sunnah Rasul-Nya, serta menunaikan separuh agamamu, melalui sebuah ikatan yang sangat sakral, sebuah ikatan yang disebut dalam Al-Qur’an dengan mitsaaqan ghaliidza. Niatanmu sungguh mulia wahai adinda….

Adinda,, aku pun sebenarnya merasakan seperti yang engkau alami saat ini,,,
Sudah berapa kali ibuku bertanya kepadaku,”Nak, kapan kamu menikah? Ibu sudah pengin punya mantu lagi. Terakhir keluarga kita bikin syukuran besar, kan waktu kakakmu menikah sembilan tahun yang lalu, ibu sudah pengin punya cucu yang lucu-lucu, banyak tingkahnya.” Ditanya begitu paling aku cuma senyum-senyum,, ya senyum yang menyimpan kegalauan…

Teman-temanku pun sering nyindir-nyindir,”Wah, kamu naik motornya masih sendirian aja sich? Pantesan jok belakangnya awet!!”Ah,,nakal sekali mereka godain aku,,
Atau bahkan pernah suatu ketika aku diminta ngisi pengajian ibu-ibu dan para akhwat,,aku cuma njawab, “Maaf pak, saya punyanya SIM C belum punya SIM A,, Surat Izin Mengajari Akhwat” Bapak itu tertawa….

Adinda,, itulah perasaanku sebagaimana yang engkau rasakan,,namun adakah dirimu siap menerima segala kekuranganku? Aku bukanlah orang kaya, juga bukan orang yang memiliki kedudukan tinggi, ilmu agamaku pas-pasan bahkan minim. Segala kekurangan yang kumiliki apakah engkau siap menerimanya?

Adinda, aku tak menjanjikan janji-janji duniawi kepadamu, emas aku tak punya, permata aku tiada, pekerjaanku tidak tetap, tapi aku yakin bahwa Alloh akan menolong hamba-Nya yang berusaha menjalankan perintah-Nya…kanda yakin akan janji-Nya;

…Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. Ath-thalaq : 2-3)

Tak perlu muluk-muluk sebenarnya yang ku pinta darimu, aku teringat akan hadits Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam :

“Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, atau karena agamanya. Akan tetapi, pilihlah berdasarkan karena agamanya agar dirimu selamat.” (HR. Bukhari Muslim)

Atau dalam sabdanya :

“Sesungguhnya termasuk ciri wanita yang membawa berkah, yaitu mudah dilamar, murah maharnya, dan subur peranakannya.”(HR Ahmad, 23338 (CD) dari Aisyah)

Membaca hadits ini aku jadi teringat seorang kawan akrabku yang baru nikah dua bulanan yang lalu, mulai proses tukar biodata, ta’aruf, nadzor sampai akad nikah memakan waktu sebulan, selain itu anggaran untuk maharnya cuma 400 ribu, ya hanya 400 ribu saja, subhanalloh, tapi ya jalan juga,,,luar biasa. Baarokallohu laka Wabaaroka ‘alaika wa Jama’a Bainakumaa Fii Khoir,,,Amiin

Juga beliau bersabda :
“Sebaik-baik istri yaitu yang menyenangkanmu ketika kamu lihat, taat kepadamu ketika kamu suruh, serta menjaga dirinya dan hartamu ketika kamu pergi.” (HR. Thabrani, dari Abdullah bin Salam)

Adinda, aku tak mengharap engkau harus orang kaya, karena aku sadar bahwa aku bukan orang kaya, kaya atau miskin bagiku bukan problema,,,

Adinda, aku tak mengharap engkau harus seorang hafidzoh, hafal Al-Qur’an, karena aku menyadari bahwa aku belum hafal Al-Qur’an, semoga kita bisa sama-sama menghafalnya, setelah ikatan suci itu terwujud,,,aku menghafal engkau yang menyimak, engkau yang menghafal aku yang menyimak,, ah, alangkah bahagianya,,

Adinda, aku tak mengharuskan engkau orang yang cantik, apalah artinya cantik tapi tidak taat, apalah artinya kecantikan jika tak diiringi dengan ketakwaan, apalah artinya penampilan jika hatinya rusak,,,
Adinda aku tak mengharap engkau adalah sempurna segala-galanya, karena masing-masing orang pasti memiliki kekurangan,,,,

Aku mengharapkan ketentraman setelah pernikahan, ada yang bisa diajak curhat, diajak berbagi cerita, dan keceriaan… yang itu semua boleh dilakukan setelah aku mengucapkan “Saya terima nikahnya Fulanah binti Fulan dengan maskawin berupa …..sebesar…..),,,Sebelum ini kuucapkan, maka antara aku dan engkau ada “tembok besar” yang menghalangi kita bertemu,,,,

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. 30:21)

Adinda, inilah yang bisa ku tulis sebagai jawaban suratmu tempo hari, semoga Alloh senantiasa memberi kesabaran kepada kita, menudahkan jalan untuk mengikuti sunnah-Nya, tak usahlah kita tempuh jalan-jalan syetan melalui, “senyuman”, “sapaan”, “salaman”, “pacaran”, TTM (Ta’aruf Tapi Mesra), atau istilah-istilah lainnya..

Adinda, siapapun engkau, Alloh pasti pilihkan yang terbaik untukku, insya Alloh tinggal menunggu waktu,,
Dariku yang menantikanmu,,,,

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarookaatuh

NB : haturkan salam ta’zimku kepada bapak ibumu, calon mertuaku, insya Alloh bulan depan aku silaturrahmi ke rumahmu……………………………………………………………

NB-nya BO’OOONK DIIIIII’NK, JANGAN PERCAYA,,,

ini tak ambil dari catatan Farhan Mubarok Al-andunis temen fb moga manfaat